ACT Aceh bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Pidie kumpulkan donasi 336 juta lebih dari event Shadaqah Day yang di gelar di Gedung Pidie Convention Center. Kamis, 17/02/2022.
Acara ini dilaksanakan dalam rangka memajukan dan meningkatkan program-program kemanusiaan di Kabupaten Pidie khususnya serta sebagai ajang silaturahmi bagi seluruh para dermawan yang ada di Kabupaten pidie.
Donasi ini diperoleh dari komitmen sebesar Rp. 125,9 juta, uang tunai sebesar Rp.205,4 juta, dan tranfer bank sebesar Rp. 5 juta.
Kepala ACT Aceh, Ryanda Saputra menyampaikan, "ACT merupakan wadah bagi semua orang yang ingin berbagi kebaikan. Baik mrlalui program wakaf atau pun program-program yang lain kepada saudara muslim yang membutuhkan, baik di Indonesia maupun di berbagai belahan dunia".
Ia juga menambahkan, "ACT bukan hanya hadir ketika bencana alam saja, tetapi ACT akan hadir untuk memikirkan urusan ummat melalui wakaf, seperti sumur wakaf untuk pesantren yang membutuhkan air bersih, pengembangan lumbung ternak wakaf untuk membangkitkan ekonomi ummat dan memajukan peradaban ummat".
Pelaksana Tugas Asisten Umum dan Pembangunan Setda Kabupaten Pidie Tarmizi mengatakan wakaf merupakan filontropi tertinggi dalam agama Islam.
"Wakaf dapat memenuhi kebutuhan primer masyarakat prasejahtera serta mampu memberikan manfaat berkelanjutan bagi kesejahteraan sosial umat," kata Tarmizi.
Acara ini juga diisi dengan lelang kebaikan berupa barang-barang yang telah diwakafkan, serta Talkshow dengan tema "Wakaf, energi untuk ummat" bersama Tgk. Dr. H. Amri Fatmi Anziz, Lc, MA.
“Wakaf adalah salah satu kekuatan membangun peradaban, jika dilihat pada masa kejayaan islam, bentuk wakaf sangat beragam, mulai dari wakaf tanah untuk keperluan masjid dan pasar, wakaf kebun kurma, bahkan sampai hal-hal terkecil juga di jadikan wakaf. Membantu muslim yang sulit menikah dengan menyediakan wakaf perhiasan, wakaf peralatan dapur seperti piring yang diinisasi karena kisah seorang pembantu yang tak sengaja memecahkan piring majikannya sehingga tak berani mengadu ditakutkan akan dimarahi. Ini menandakan bahwa di zaman dahulu, wakaf itu sangat dekat kehidupan umat islam dan menjadi sesuatu yang digemari,”Ujar Ustaz Amri Fatmi.
Share This :
1 comments