KUMPULAN PUISI SINGKAT "PENGOBAT RINDU"
Karya : Bwi
Seulas senyum ranum bibirmu
Menjadi pengobat rindu hatiku
Terpisah jarak tergilas waktu
Hanya bisa merengkuh ambigu
Membayangkan hangat pelukmu
Degup jantungku kian menggebu
Gejolak jiwaku menanti temu
Melepas kerinduan yang lama beku
Merdu suaramu memanja canda
Serupa desahan kidung senja
Hangat menyentuh relung jiwa
Pengobat lara kala sepi menyapa
Kusemai benih cinta untukmu saja
Kupupuk dan kusiram dengan doa
Tunas kasih bersemi dan berbunga
Bermekaran kelopak arumi bahagia
#DIAMKU_AMARAHKU
Karya: Kidung Rindu
Mencoba untuk meredam perasaan
Dari segala kekecewaan
Sedih, sakit yang tertahan
Membuat luka runtuhkan kekuatan
Letih dalam jelajah
Tangis kekesalan pecah
Hanya diam di ujung malam
Perih jiwa tersungkur kelam
Rasa kian membara
Berkobar dalam dada
Wajah merah memendam amarah
Kesadaran sedikit lelah
Kau racun kehidupan
Meluluhlantakkan dalam kehancuran
Tak pernah sadar terus kau lakukan
Seakan sebuah kesengajaan
Kesabaran ada batasnya
Tiada mampu menahan dera
Hati tertutup oleh kebencian
Yang nantinya akan menjadi sebuah luapan
Palembang, 23 Februari 2022
#KiRin
LARIK LUKA
Hanya selarik luka
Yang tak bisa aku cerna
Membawa beban dalam derita
Dalam sepenggal cerita
Angin mencumbu dengan mesra
Tatap nanar runtuhkan air pada netra
Hujan tak mampu sejukan jiwa
Andai bisa kutulis sebuah aksara
Aku hanya ingin katakan apa yang ada
Rinduku amat menyiksa raga
Hanya selarik luka yang kau tinggalkan
Menjamu perih dalam dekapan
Andai bisa untuk kubagikan
Kusuruh angin bawa pergi sepanjang jalan
Krian Sidoarjo, 28 Pebruari 2022
SKETSA MALAM
Handoyo Suryo
Gadis itu
Berlari mengikuti singkap gaunnya
Mengejar tangis , yang tersesat dalam mimpinya
Lantas di jadikan rembulan , mengitari kegelapan
Sungguh
Secawan madu bersemayam di tubir singgah lampias
Jama'ah para penimang gelak merajam
Demi menghitung sepi yang mulai berpinak di musim harap
Bukan gelepar lapar di balik punggung gempita malam
Namun gugusan kenyataan adalah desau angin lelah yang berdosa
Kepak kepak sayap sayonara
Melintasi kotornya catatan dera
KESEGARAN PAGI
by: @Awesajalah Welvianoza
Sang Surya menjelma jadi lentera dunia
Menawarkan berjuta harapan dan singgasana
Kesegaran pagi mestinya dinikmati dalam berjuang
Agar tak tumbuh sesalan di kala senja.menjelang
Mega bercengkerama dalam sapuan awan
Luruhkan mendung yang sering bertahan
Seiring lonceng kehidupan yang terus berdering
Menuntut kepiawaian dalam menyiasatinya
Tak ada sukses tanpa pengorbanan
Baik berupa materi apalagi perasaan
Namun bahagia itu tetap diperjuangkan
Terutama menyangkut alur kehidupan
Sejenak Aku
Risang wening c
Lembayung langit di wajahmu
Mengusik kenangan lalu
Rimpuh jiwa teramat layu
Memapah rindu
Gerai rema
Harum aroma
Seperti tuah mantra
Pengabur logika
Aku bagai kumbang jantan
Di mabuk asmaragama
Mencecap putik bunga
Gelinjang begitu rupa
Engkau tengadah
Dalam peraduan musim semi
Menyulut unggun api
Pada detak desir birahi
Malam begitu panjang terlalui
Aku jatuh dalam puruk sunyi
Sekejap jenak lamunku
Moksa dalam ruang waktu ...berlalu
#ANTARA_KITA
#eMMa W
Demi cinta dan sayang antara kita yang tak putus sejak awal hingga selamanya. Karunia berkasih telah kita gapai, istimewakan setia hingga akhir pernik-pernik narasinya.
Kelak menjelma karisma saling percaya, antara kau dan aku mewujud sarwa asmara. Memandu rindu syahdu merajut pesona, semoga berkah bestari dan kita begitu makin berbahagia.
Makin kemari makin merebak kesenangan, tak kan ada yang mampu menghalangi riuh bahagia. Kita pasti sanggup menghalau sejuta rintangan sekalipun. Asmara melaju melampaui hanyut hasrat yang makin menggenang. Inilah tabiat kesetiaan antara kita selalunya sejati dipengharapan.
Wahai kau pemilik janji di sanubari, mari berdua kita bersimpuh memetik cita cinta nan suci. Menyisihkan lelah mengayuh bahtera Ilahi, putih seputih ombak menggulung buih di laut bahari.
SEPUCUK WAKTUKU
Handoyo Suryo
Ku biarkan jam dinding mengeja dentang waktunya
Agaknya mabuk rindu belumlah bertepi
Menguncup layu , manakala cinta tersemat amuk resah
Sebelum sekap ini memanas
Tajam bertirah jengah
Menguruk tiap jilatan lamunan
Sepucuk waktuku
Berbenturan dengan dentring khayal
Di dalam retakan daulat ingat
Tiba tiba ku punguti cuil rengutmu
Melintasi gurun puisi
Kering melengking rawan
Senyumpun perih terasa , melangsungkan isak
Dan
Terdiam sedalam kebisuan nanah narasi yang ku sajikan
#LAMUN_RASA_SAYANG
#eMMa_W
Kendati hadirmu amat kudamba, menjemputmu butuh berlunta-lunta asa, lamun rasa sayang jadi kesetiaan yang terpasung dalam cinta terus kupelihara hingga rasa itu terus hidup terpatri dalam dada menjadi nyata.
Kendati termangu di persimpangan misteri, tafakur lena membawaku terpana pada damba yang tertunda, lamun rasa sayang kini lepas merenjana pada jelma pernik rayu nan memikat raga bersama lamanya roman merendam bayang.
Kendati siraman kasihmu bukan kepayang lamun rasa sayangmu tak pernah bosan berharap kepada Sang Maha Penyayang.
Kendati kecintaan berlimpah menggenangi kalbu yang cemas sungguh lepas retas di sempanjang jalan nan melintas jelas, Lamun rasa sayang pancarkan mimpi kesetiaan terus saja merayu dilubuk rongga kenangan, menjelma, menawarkan rindu menawan.
Kendati menjulang harapan-harapan yang menjadi penyebab rindu menderu bayang, lamun rasa sayang mengalahkan awan bergelora guna menebas sandera atas cerita cinta nostalgia.
𝑴𝑨𝑲𝑨𝑴 𝑲𝑬𝑹𝑰𝑵𝑫𝑼𝑨𝑵...
Karya : Yuliana
Bertahun duka melarung dalam kumparan masa
Kala tangis adalah tembang bagi sang jiwa
Kala tawa adalah warna diantara lara
Saat kesunyian menjadi nyanyian paling indah
Aku resah dalam gulana
Ketika syair tak lagi menjadi cahaya
Pada nada telah patah tak bergema
Saat waktu menelan kering semua kisah
Tak ada genting keindahan
Yang ada hanya desah kesunyian
Yang berembus dari bibir keheningan
Pada rindu yang tak lagi bertaun
Kusuk jejak menapak terik mentari
Papah asa yang letih saat sendiri
Sandarkan resah dimakan sang nurani
Nan mengibah disetiap kobaran nadi
Tengadah tangan pada sang pemilik jiwa
Kalungkan Do'a disetiap jari -jari semesta
Rapalkan zikir diantara seseguk lara
Sampaikan pinta dalam isak mata berkaca
Yaa...,pemilik jiwa
Telah kau sempurnakan cinta dalam cinta
Pada derita yang menampar sekujur sukma
Pada makna yang tertulis di dada kembara
Pada lafaz-lafaz perindu namamu adalah kuasa
Yaa...,pemilik segala cinta
Tangis ini adalah saksi kecintaanku
Perih yang terkubur ini adalah jiwaku
Katakan sunyiku pada setiap dendang perindu
Jua lelah ini di segenap detak sang waktu
Tak akan ada lagi sumringahnya di pendar senja
Pada aksara yang bernyanyi disudut jingga
Jua tak kan terlihat lagi kerlingan manja
Yang menatapku dibalik bening kaca jendela
Kini aku telah mati atas kehilangannya
Membangun pusara rindu dalam ketiadaannya
Sampaikan padanya bahwa senja tak lagi merah
Kini cahayanya pun telah hilang bersama surya
Katakanlah wahai pemilik jiwa
Masih pantaskah aku hidup dibumi ini
Kala sang kekasih pun telah pergi
Masih pantaskah kuhirup wangi melati
Sedang aromanya tak bisa kucium lagi
Kini aku hanya seonggak raga tanpa jiwa
Yang membisu karena kepergiannya
Yang merintih karena kehilangannya
Jua tak akan ada lagi senyum mesra darinya
Tak ada lagi..
Duhai pemilik jiwa..
Maka izinkanlah...
Izinkan aku merintih memeluk sepi
Meratap dalam duka yang memerih
Merebah diatas gundukan tanah ini
Untuk menyatu bersama jiwa sang permaisuri
Bungaku kini pusara sunyi kau hadirkan
Bersama kenangan yg kau tinggalkan
Serta seuntai kisah yang tergenang
Dalam rindu jua kecintaan
0 comments