Memang ayah tidak mengandungmu
Tapi darahnya mengalir di darahmu
Namanya pun melekat di namamu
Memang ayah tidak melahirkanmu
Memang ayah tidaklah menyusuimu
Tetapi nafkah dari tetesan keringatnya
yang kemudian menjadi air susumu
Memang ayah tak menjagamu setiap saat
tapi tahukah engkau dalam do’a dia sering menangis dengan menyebut namamu
Pelukan ayahmu mungkin tidaklah sehangat dan seerat ibumu
Karena kecintaannya dia takut tidak sanggup melepaskanmu
Tangisan ayah mungkin tidak pernah kau dengar
Karena dia ingin terlihat kuat
Agar kau tak ragu untuk berlindung di lengannya dan dadanya
Ketika engkau merasa tidak aman dan butuh perlindungan
Rasululloh Shalallahu Alaihi Wa salam bersabda :
Ayah adalah pintu tengah di Surga , silahkan pilih, kau tinggalkan pintu itu atau kau jaga dia"
(Sunan Ibnu Majah 3663.)
Subhanallah, begitu besarnya perhatian serta kebaikan yang telah dia berikan untukmu,
Sayangi ayah kita
Tutup aurat agar kelak tidak ada ayah yang akan menjadi korban siksaan di akhirat
Karena ulah kita anak perempuannya
Karya: Neng Rani
Judul: Ayah
Ayah
Aku rindu akan hadirmu
Sosokmu yang selalu aku rindukan
Disaat aku kesepian dan sendirian
Ayah
Beristirahatlah dengan tenang disana
Kanku kirimkan doa
Agar Kou tenang di alam surga
Ayah
Seandainya kou masih ada disini
Dinsampingku Menemani di setiap hari
Kanku taburkn keluh kesah ku tentang kehidupan yang sungguh menyiksa ini
Ayah
Selama ini aku rapuh
Aku dilema tentang semuanya
Akankah aku berhenti
ataukah aku bertahan
Menjalani kehidupan
yang menurutku meyakitkan
Ayah
Sesungguhnya aku lelah
Dengan semua kenyataan yang ada
Aku lelah dengan semua
derita yang kuterima
Tapi aku juga harus menyadari
Bahwa hidup ini memanglah ngeri
Ayah
Aku akan tetap berjuang
Doakanlah anakmu ini agar bisa
terus maju dan bertahan
demi sebuah kebahagiaan
Anak-anakku di masa depan
Karya : Al As’ari
Judul : Ayahku Guruku
Ayah diusiaku yang tidak muda lagi
Baru aku menyadari kalau ayah adalah guruku yang hebat
Ayah
Ayah mendedikasikan hidupnya untuk menjadi guru
Ayah menahan ujian yang berat berkepanjangan hingga akhir hayatnya
Ayah tahu dengan menjadi guru dirinya tidak akan kaya
Dan juga tidak akan dihargai oleh sebagian orang
Ayah sadar betul bahwa keberhasilan guru tidak dapat di ukur hanya dari sisi materi
Tapi keberhasilan guru diukur dari seberapa sukses muridnya
Ayah sekarang aku baru tahu kalau ayahku adalah seorang Guruku yang hebat
Ayah sadar betul kalau ilmunya diberikan kepada semua orang
Dengan latar belakang yang berbeda
kemampuan yang berbeda
sifat yang berbeda
karakter yang berbeda
bahkan akhlaknya pun berbeda
Ayah tahu betul bahwa tidak semua murid ayah akan mengingat dan mengenang jasa ayah
Ayah tahu betul bahwa ada diantara murid ayah yang akan mendurhakai ayah
bahkan mungkin ada yang menghina dan memusuhi ayah
tapi ayah tetap ikhlas memberikan mereka tuntunan
agar mereka menjadi besar
Baru aku tahu ayah adalah guruku yang hebat
Ayah, Ayah ingin aku seperti ayah
mewarisi sifat dan seperti ayah karna aku adalah anak ayah
Ayah ingin kelak aku menjadi guru yang hebat bagi anakku
Terimakasih ayah atas tauladan, bimbingan, motivasi dan cinta Ayah kepadaku
Tapi ayah anakmu ini sungguh tak mampu menjadi seperti ayah
Ampunkan anakmu ini Ayah
yang tidak mampu menjaga amanah mu
Maafkan atas tindakan Lancang muridmu yang juga anakmu ini Ayah
Ayah
Dunia ini sudah berubah ayah
Dunia ini hanya memandang materi
Dunia ini memang sudah di penghujung ayah
Ayah maafkan muridmu yg sekaligus anakmu
tak mampu menjadi seperti mu
Bagiku Ayah adalah guruku yang terbaik di antara guru-guruku yang baik
Judul : Bila Aku Tua Nanti
Karya : Iswar Efendi
Anakku,
Bila aku tua nanti
Andai aku jatuhkan gelas atau terlepas piring dari genggamanku
Aku berharap kamu tidak menjerit marah kepadaku
Karena tenaga orang tua sepertiku semakin tidak kuat dan lemah karena sakitku
Pandangan mataku semakin kabur
Kamu harus mengerti dan bersabar denganku
Anakku,
Bila aku tua nanti
Andai tutur kata ku lambat atau perlahan
Bahkan aku tidak mampu mendengar apa yang kamu katakan
Aku berharap kamu tidak menjerit padaku
“Ayah apakah kamu tuli ?”
“Ayah apakah kamu bisu ?“
Aku minta maaf anakku
Aku semakin menua anakku
Aku semakin lemah anakku
Anakku,
Bila aku tua nanti
Andai aku selalu saja bertanya tentang hal yang berulang-ulang
Aku berharap kamu tetap sabar mendengar dan melayaniku
Seperti aku sabar menjawab semua pertanyaanmu saat kamu kecil dulu
Anakku,
Bila aku tua nanti
Andai aku berbau busuk, amis dan kotor
Aku berharap kamu tidak tutup hidung atau muntah dihadapanku
Dan tidak menjerit menyuruh aku mandi
Badanku lemah
Tenagaku hilang
Kekuatanku memudar
Kakiku gemetar
Tolong Mandikanlah aku seperti aku memandikanmu semasa kamu kecil dulu
Anakku,
Bila aku tua nanti
Seandainya aku sakit
Temanilah aku
Aku ingin anakku berada bersamaku
Anakku,
Bila aku tua nanti
Waktu kematianku sudah tiba
Aku berharap kamu akan memegang tanganku
Memberi kekuatan untuk aku menghadapi kematianku
Jangan cemas
Jangan menangis
Hadapi dengan keridhoan
Aku berjanji padamu
Bila aku bertemu Allah
Aku akan berbisik padaNya
Supaya senantiasa memberkati dan merahmati kamu
Kerana kamu sangat mencintai dan mentaatiku
Terima kasih banyak telah mencintaiku
Terima kasih banyak telah menjagaku
Aku mencintaimu lebih dari kamu mencintai dirimu sendiri
0 comments